Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu soal Tol Gratis Suramadu
Jakarta, CNN Indonesia -- Forum Advokat Rantau (FARA) melaporkan calon presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lantaran diduga melakukan kampanye terselubung saat menggratiskan tarif Tol Jembatan Suramadu pada Sabtu (27/10). Anggota FARA Rubby Cahyady mengatakan ada dugaan kampanye berkedok penerbitan kebijakan saat Jokowi berada di Jembatan Suramadu. "Patut diduga hal tersebut adalah pelanggaran kampanye atau kampanye terselubung serta diviralkan oleh media masaa. Terlebih di saat peresmian tersebut banyak yang menunjukkan simbol salam satu jari, yang merupakan citra diri selaku calon presiden," kata Rubby di kantor Bawaslu. Rubby menyertakan alat bukti berupa foto sejumlah berita media online. Bukti yang dibawanya menunjukkan foto orang-orang di sekitar Jokowi berpose satu jari di Suramadu. Rubby mengamini bahwa Jokowi tidak ikut berpose satu jari seperti dalam bukti foto yang disertakan. Selain itu, Jokowi pun tidak mengutarakan kalimat ajakan untuk memilihnya pada Pilpres 2019 saat berada di Jembatan Suramadu. Namun, kata Rubby, orang-orang di sekitar Jokowi telah menujukkan gestur ajakan agar memilih pasangan calon nomor urut 01. Menurutnya, hal itu termasuk unsur dugaan kampanye terselubung berkedok penerbitan kebijakan. Dia merujuk ke Pasal 282 UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu. "Tapi ini ada gestur ini, dari bahasa tubuh memberikan makna. Orang di sekitarnya itu kan pejabat negara atau pejabat provinsi. boleh dianggap gestur itu, katakanlah 'pilihlah saya pilihlah Jokowi'," kata Rubby.. Rubby pun menilai sebenarnya Jokowi tidak perlu datang langsung ke Madura untuk mengumumkan penggratisan tarif tol Jembatan Suramadu. Menurut Rubby, cukup diumumkan oleh menteri yang bersangkutan. "Jokowi tidak harus datang," kata Rubby. Laporan Rubby diterima Bawaslu dengan nomor 09/LP/PP/RI/00.00/X/2018 tertanggal 30 Oktober 2018. Rubby lalu memastikan tidak ada kepentingan partai politik yang membuat dirinya melaporkan Jokowi ke Bawaslu. Dia membantah pelaporan merupakan titipan partai oposisi yang melawan Jokowi pada Pilpres 2019. "Saya pastikan tidak ada," kata Rubby, "Kami atas nama FARA ingin ikut mewujudkan pemilu yang jujur, bersih, adil, dan bermartabat."